Senin, 10 Maret 2014

Hukum Menghadiahkan Bacaan Al-Qur'an untuk Mayit

Pertanyaan:
Bolehkah Menghadiahkan Bacaan al-Quran Untuk Mayit?
Jabawan:
1-         عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْعَلاَءِ عَنْ اَبِيْهِ : يَابُنَيَّ إِذَا أَنا مِتُّ فَأَلْحِدْنِيْ فَإِذَا وَضَعْتَنِيْ في لَحْدِيْ فَقُلْ : بسم اللهِ وَعَلىَ مِلَّةِ رَسُوْلِ اللهِ  ثُمَّ شُنَّ عَليَّ التُّرَابَ شَنًّا ثُمَّ اقْرَأْ عِنْدَ رَأْسِيْ بِفَاتِحَةِ الْبَقَرَةِ وَخَاتِمَتِهاَ فَإِني سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ ذَلِكَ. رواه الطبراني في الكبير (19/ 221). حديث حسن.
"Dari Abdurrahman bin 'Ala' dari bapaknya, bahwa: Bapakku berkata kepadaku: Jika aku mati, maka buatkan liang lahat untukku. Setelah engkau masukkan aku ke liang lahat, bacalah: Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah. Kemudian ratakanlah tanah kubur perlahan, lalu bacalah di dekat kepalaku permulaan dan penutup surat al-Baqarah. Sebab aku mendengar Rasulullah bersabda demikian" (HR al-Thabrani dalam al-Kabir No 15833)
2-                 عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : مَنْ قَرَأَ يَسِ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ فَاقْرَءُوْهَا عِنْدَ مَوْتَاكُمْ. رواه البيهقي. حديث صحيح.
“Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasar: Barangsiapa membaca Yasin untuk mendapat ridla Allah, maka akan diampuni dosanya yang lalu. Maka bacakanlah di dekat orang yang akan meninggal kalian” (HR al-Baihaqi, hadis sahih)
3-         عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : "وَيَسِ قَلْبُ الْقُرْآنِ لاَ يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيْدُ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَالدَّارَ اْلآخِرَةَ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ وَاقْرَءُوْهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ" (مسند أحمد بن حنبل : 1941).
“Diriwayatkan dari Ma’qil bin Yasar Rasulullah Saw bersabda: Yasin adalah hati al-Quran. Tidak ada seseorang yang membacanya mengharap ridla Allah, kecuali Allah akan mengampui dosanya. Dan bacakanlah Yasin di dekat orang yang akan meninggal kalian” (HR Ahmad dalam Musnad No 1941)
4-         عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ قَالَ : "مَنْ مَرَّ عَلَى الْمَقَابِرِ وَقَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ إِحْدَى عَشَرَ مَرَّةً ثُمَّ وَهَبَ أَجْرَهَا لِلأَمْوَاتِ أًعْطِيَ مِنَ اْلأَجْرِ بِعَدَدِ اْلأَمْوَاتِ" (أخرجه أبو محمد السمرقندي والرافعي والدارقطني، حول خصائص القرآن : 45)
“Diriwayatkan dari Ali Ra: Barangsiapa melewati kuburan dan membaca Surat al-Ikhlas 11 kali kemudian menghadiahkan pahalanya untuk orang-orang yang meninggal, maka ia diberikan pahala sesuai jumlah orang yang meninggal” (HR Abu Muhammad as-Samarqandi, ar-Rafii dan ad-Daruquthni, seputar kekhususan al-Quran)
5-         عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : "مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ ثُمَّ قَرَأَ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ وَأَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ ثُمَّ قَالَ إِنِّي جَعَلْتُ ثَوَابَ مَا قَرَأْتُ مِنْ كَلاَمِكَ لِأَهْلِ الْمَقَابِرِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَانُوْا شُفَعَاءَ لَهُ إِلَى اللهِ تَعَالَى" (أخرجه أبو القاسم الزنجاني حول خصائص القرآن : 46)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa masuk ke kuburan kemudian membaca al-Fatihah, Surat al-Ikhlas dan Surat at-Takatsur kemudian ia berdoa: “Ya Allah, jadikan pahala yang aku baca dari firman-Mu ini untuk para penghuni kubur, baik orang mukmin laki-laki maupun perempuan, maka mereka akan memberi syafaat kepada Allah untuknya” (HR Abu al-Qasim az-Zanjani, seputar kekhususan al-Quran)
6-                 وَرَوَيْنَا مِنْ سُنَنِ الْبَيْهَقِي بِاِسْنَادٍ حَسَنٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ اسْتَحَبَّ أَنْ يُقْرَأَ عَلَى الْقَبْرِ بَعْدَ الدَّفْنِ أَوَّلَ سُوْرَةِ الْبَقَرَةِ وَخَاتِمَتَهَا (الأذكار : 206).
“Kami (Imam an-Nawawi) telah meriwayatkan dari Sunan al-Baihaqi dengan sanad yang hasan bahwa Ibnu Umar menganjurkan dibacakan awal Surat al-Baqarah dan akhirnya di dekat makamnya setelah pemakaman” (al-Adzkar: 206)
7-                 كَانَتِ اْلأَنْصَارُ إِذَا مَاتَ لَهُمُ الْمَيِّتُ اخْتَلَفُوْا عَلَى قَبْرِهِ يَقْرَءُوْنَ عِنْدَهُ الْقُرْآنَ (الروح : 11).
“Para sahabat Anshar, jika ada yang meninggal di kalangan mereka, maka mereka bergantian mendatangi makamnya untuk membaca al-Quran di dekat makamnya” (Ibnu al-Qayyim, ar-Ruh: 11)

0 komentar:

Posting Komentar